Gara-gara Ini Ahok Sampai Harus Ganti Nama
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama awalnya bernama Basuki Indra. Nah, pergantian nama itu selalu dihembuskan menjelang tahun politik. Misalnya saja, pada saat Ahok, sapaan Basuki, mencalonkan diri menjadi Gubernur Bangka Belitung dan Wakil Gubernur DKI.
"Itu mah cerita lama banget. Kasus ini dihidupkan menjelang Pilkada," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (11/12).
Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan, Basuki Indra adalah nama kecil yang diambil dari namanya sendiri dan ayahnya Indra Tjahaja Purnama. Nama Basuki Indra digunakan olehnya sampai SMA. "Karena kan orang Melayu sukanya gitu, kalau bapaknya Indra, nama anaknya Basuki Indra," ucap Ahok.
Ahok menjelaskan, nama Basuki Indra tertera di KTP. Namanya diubah menjadi Basuki Tjahaja Purnama pada saat membuat paspor. "Orang birokrasi bilang 'Kamu enggak boleh pakai nama Basuki Indra. Karena nama kamu yang benar, nama keluarga adalah Tjahaja Purnama. Jadi nama kamu di paspor harus Basuki Tjahaja Purnama, sesuai akta SBKRI (Surat Bukti Kewarganegaraan Indonesia). Akhirnya KTP saya terpaksa mengikuti paspor, bukan saya ganti nama," tutur Ahok.
Dari perubahan nama tersebut, sebagian pihak berusaha mengaitkan perubahan nama itu ke sengketa hukum yang melibatkan tambang yang dikelola Ahok. Justru, dia mengatakan, lahan tambangnya yang berada di kawasan hutan lindung tiba-tiba dipermasalahkan.
Ahok mengatakan, hal itu mendorong dirinya masuk ke dunia politik. Dengan begitu, ia bisa mengetahui oknum-oknum yang melakukan kecurangan.
"Lahannya (kawasan hutan lindung) dipindahin ke tambang saya. Pabrik saya tutup diubah jadi hutan lindung," ujar suami Veronica Tan ini.
Sebelumnya, sebuah video diunggah ke situs Youtube. Dalam video itu disebut Ahok sengaja mengganti namanya demi menghindari terjerat kasus hukum yang membelit tambang miliknya. (gil/jpnn)