Garap Megaproyek di Afrika, TSG Global Holdings Gandeng 10 Perusahaan Indonesia
Selain megaproyek solar panel dan bendungan, bersama PT INKA, TSG Global Holdings juga akan berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur kereta sepanjang 1.700 Kilometer, pembelian rolling stock, hingga Light Rail Transit (LRT) dari kota ke bandara di DRC.
Sementara di sektor penerbangan, TSG Global Holdings bersama Merpati Nusantara Airlines akan menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan penerbangan di Afrika, khususnya DRC, untuk membuka rute pengangkutan Cargo Indonesia-Afrika.
Termasuk juga kerja sama dalam hal Maintenance Repair and Overhaul (MRO) dan Training Centre.
Adapun TSG Global Holdings juga akan melakukan kerja sama dalam pembelian pesawat NC 212i buatan PT Dirgantara Indonesia.
Menurut Rubar, alasan pihaknya memilih mengembangkan bisnis ke Republik Demokratik Kongo dikarenakan memang saat ini beberapa investor USA sedang membuat target investasi di Asia Tenggara dan Afrika, terlebih Pemerintah USA memberikan dukungan penuh kepada investor yang memiliki rencana investasi di Asia Tenggara dan Afrika.
"Dan kenapa kami memilih berkolaborasi dengan perusahaan Indonesia, karena Indonesia adalah negara terbesar, yang telah menggelar Indonesia - Africa Forum pada 2018 dan Asia Africa Infrastructure Dialogue pada 2019. Maka dari itu TSG sangat tertarik untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Indonesia, baik BUMN maupun swasta," tutur Rubar.
Selain BUMN, TSG bersama lima perusahaan swasta Indonesia juga turut mengembangkan sektor lainnya di DRC.
Nantinya, PT WMU akan mengembangkan peternakan unggas dengan teknologi terbarukan, PT NPN membangun pabrik pakan ternak, PT NAS untuk pengadaan stok minyak sawit.