Gas Sarin Dan Senjata Biologis
Program Studi Biotechnology – Surya UniversitySelasa, 25 Februari 2014 – 12:07 WIB
Pada 1994, sebuah sekte di Jepang, Aum Shinrikyo menggunakan senyawa ini di Matsumoto, Nagano. Menyebabkan kematian 8 orang dan melukai 200 lainnya. Sekte ini kembali menggunakan gas ini di Tokyo Metro pada 1995 dan menewaskan 13 orang.
Pengaruh Bioteknologi dalam Kemajuan Senjata Biologis
Senjata biologis sering disebut sebagai “senjata nuklir orang miskin”. Biaya maupun teknologi yang diperlukan untuk membuat senjata biologis jauh lebih rendah dan mudah dibanding senjata nuklir atau kimia. Walaupun demikian, efek penghancuran massa-nya tidak kalah hebat dibanding kedua senjata tadi. Menurut perhitungan Office of Technology Assessment di Konggres Amerika pada tahun 1993, 100 kg spora Bacillus anthracis yang disebarkan di atas ibukota Washington bisa menimbulkan korban 3 juta jiwa. Dalam kenyataannya, penyebaran bakteri serupa dari instalasi pembuatan senjata biologis Rusia di kota Yekaterinburg pada tanggal 2-3 April 1979 telah menelan korban tewas ‘puluhan ribu jiwa’ di daerah sekitarnya menurut laporan Union for Chemical Safety, walau laporan resmi pemerintah hanya 66 orang (Graeves, 1999).