Gaya Dahlan Patut Ditularkan
Senin, 01 November 2010 – 14:28 WIB
Tentu saja sangat diapreasiasi, jika gerakan ini berlanjut tahun demi tahun. Barulah disetop setelah daftar antrean mencapai titik nol, yang berarti budaya calon pun sirna dari tubuh PLN.
***
Semestinya, gebrakan ala PLN ini bisa menular ke berbagai institusi yang mengurusi kepentingan orang banyak. Modal utamanya adalah political will dari para bos saban instansi. Dia mau mengubah keadaan yang sudah berurat berakar dengan sebuah gebrakan yang mematikan tradisi buruk selama ini.
Bukannya malah sang bos memelihara kultur lama, yang sangat mungkin merupakan "mata pencaharian" para anak buah, yang tentu saja sang bos memperoleh setoran paling lezat. Bos macam ini tentu saja tak menyukai perubahan, karena kepentingan pribadinya terganggu.