Gaya Hidup 'Hedon' Penyebab Menjamurnya Jaksa Hitam
Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Apung Widadi mengapresiasi kinerja KPK dan Tim Saber Pungli yang berhasil membongkar praktik suap oleh oknum jaksa.
Dia berharap, OTT tersebut bisa memberi efek jera kepada aparat penegak hukum yang menerima suap.
”Iya harusnya ini memberi efek jera ya. Gerakan secara nasional KPK, Jaksa, Polisi bersatu. Biar tidak ada pungli lagi,” ujarnya kepada INDOPOS, Selasa (6/12).
Berdasarkan hasil survei Institut for Justice and Law Enforcement Indonesia (IJLEI), tingkat kepercayaan publik terhadap Kejaksaan RI semakin menurun, menyusul sejumlah OTT baru-baru ini.
”Hasil survei menunjukan 85 persen masyarakat sudah tidak percaya lagi atas penegakan hukum di Kejaksaan. Justru KPK dan Polri yang masih dipercaya sama publik,” ungkap Peneliti AJLEI, Puji Christianto melalui pesan elektronik kepada INDOPOS, Selasa (6/12).
Dia pun mengimbau kepada Korps Adhyaksa untuk segera melakukan pembenahan diri guna meningkatkan kembali kepercayaan publik atas penegakan hukum tersebut.
”Ketika sebuah organisasi sudah tidak dipercaya publik, harusnya bergegas memperbaiki diri. Tapi kan tidak dilakukan Kejaksaan. Padahal, Kejaksaan bisa mengkaji kinerjanya yang belum maksimal, terutama profesionalismenya,” imbaunya.
Menyikapi hal tersebut, Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas), Raden Widyo Pramono tak memungkiri pelanggaran hukum yang cenderung dilakukan seorang jaksa salah satunya didorong oleh faktor gaya hidup yang berlebihan.