Gedung SDN Dibangun \'Siluman\'
jpnn.com - PEBAYURAN – Robohnya gedung SDN Bantarsari 03, Pebayuran, Bekasi, rupanya bikin anggota DPRD Kabupaten Bekasi rajin turun ke lapangan. Kemarin, giliran Komisi C menyambangi sekolah yang berlokasi di Kampung Selang RT 01/02, Desa Bantarsari, dan menemukan sejumlah penyebab faktor ambruknya bangunan sekolah di kampung Bupati Neneng Yasin itu.
Salah satu penyebabnya adalah tidak jelasnya kontraktor yang mengerjakan pembangunan gedung tersebut. Bahkan, papan nama pengerjaan proyek yang biasa dipasang di lokasi saat pembangunan juga tidak diketahui oleh kepala sekolah.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bekasi, Taih Minarno mengungkapkan, ia tidak melihat adanya papan nama proyek dari pihak yang mengerjakan bangunan itu. Semestinya ada papan nama proyek yang dipasang saat pembangunan berlangsung.
’’Kontrakt ornya pun kepala sekolah tidak tahu. Kita minta kepada dinas terkait, mulai hari ini, setiap pekerjaan harus memasang plang nama,” desaknya.
Temuan lain, sambung Taih, material yang digunakan tidak sesuai dengan standar yang biasa digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi alias tidak sesuai bestek.
Ia mengatakan bahwa material yang digunakan untuk membangun kelas tersebut tidak sesuai dengan standar yang ada di Kabupaten Bekasi. Sehingga hal tersebut menyebabkan bangunan tersebut sangat mudah roboh.
’’Dia punya besi harus besi 12, ini besinya campuran. Ada besi 6, besi 8. Dia punya pondasi juga cuma 30 cm kedalamannya. Harusnya kan minimal setengah meter, campuran semen juga antara semen pasir sedikitlah, sehingga sangat mudah roboh bangunan,” jelasnya.
Dikatakannya lebih lanjut, semestinya pembangunan kelas tersebut jangan dipaksakan, apalagi dengan alasan anggaran yang minim seharusnya tidak menjadi alasan robohnya bangunan tersebut.