Gelar Edukasi Kanker Terpadu Terlama, MRCCC Siloam Hospitals Diganjar MURI
jpnn.com, JAKARTA - MRCCC Siloam Hospitals Semanggi mengadakan edukasi medis dan sosial secara daring berkesinambungan tentang pelayanan dan penanganan kanker di masa pandemi Covid-19. Edukasi ini penting dilakukan karena penyakit kanker juga berbahaya.
“Di masa pandemi Covid-19, kami terus mengupayakan berjalannya pelayanan kanker yang dibutuhkan masyarakat, terutama dengan kondisi lockdown pada beberapa negara sehingga kebutuhan pelayanan kanker di dalam negeri seperti kemoterapi dan radioterapi terus meningkat," kata Direktur MRCCC dr. Adityawati Ganggaiswari, M.Biomed dalam webinar yang dirangkaikan dengan perayaan HUT ke-10 MRCCC, Minggu (25/7) .
Dijelaskannya, edukasi berkesinambungan sepanjang Juli 2021 melibatkan profesional medis di berbagai bidang.
Total ada 5 kali webinar dengan 11 sesi dan merupakan yang pertama di Indonesia dalam menyuguhkan beragam materi edukasi bagi profesional medis guna penanganan penyakit kanker secara terpadu hingga diganjar penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
"Penanganan kanker ini dilaksanakan secara multidisiplin dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu. Harapan kami memasuki usia 10 tahun, MRCCC bisa lebih baik lagi memberikan pelayanan bagi pasien kanker khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya,” kata Aditya lagi.
Sebelumnya, MRCCC juga menggelar simposium multidisiplin ilmu untuk kalangan profesional medis, juga aksi donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia dengan protokol kesehatan ketat. Selain itu juga pemberian apresiasi kepada 100 pasien dan 10 karyawan berprestasi.
Sementara itu, pemberian piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Osmar Semesta Susilo, MIB selaku Wakil Direktur MURI kepada Direktur MRCCC dr. Adityawati Ganggaiswari disaksikan oleh Chairman Lippo Group sekaligus pendiri MRCCC Mochtar Riady, serta Pendiri MURI Jaya Suprana.
Menurut Jaya Suprana, rekor atas kegiatan edukasi penanganan penyakit kanker secara multidisiplin dengan melibatkan dokter spesialis dari berbagai multidisiplin ini harus diapresiasi karena sangat bermanfaat sebagai acuan bahwa penanganan kanker perlu sinergi dari berbagai disiplin ilmu.