Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gelar Kehormatan Keenam untuk Presiden Kelima RI

Kamis, 16 November 2017 – 17:20 WIB
Gelar Kehormatan Keenam untuk Presiden Kelima RI - JPNN.COM
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri (dua dari kanan) bersama Presiden Mokpo National University, Choi Il saat menggelar konferensi pers. Foto Arwan Mannaungeng/JPNN.com

jpnn.com, KOREA SELATAN - Presiden Kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri mendapatkan gelar kehormatan bidang ekonomi dari Mokpo National University, Korea Selatan, Kamis (16/11). Penganugerahan gelar doktor honoris causa diserahkan langsung Presiden MNU Choi Il di Auditorium Universitas Mokpo, Munan, Provinsi Jeollanam-do, Korea Selatan.

“Kami akui Ekonomi Pancasila sangat relevan sebagai alternatif pengganti Sistem Ekonomi Kapitalis yang semakin hari hanya menghasilkan dunia dengam ketimpangan sosial ekonomi yang makin lebar,” kata Choi di acara penganugerahan.

Gelar kehormatan di bidang akademik ini merupakan yang kali keenam bagi Bu Mega. Sebelumnya honoris causa juga datang dari universitas di Jepang, Rusia, Ukraina dan perguruan tinggi yang ada di dalam negeri.

Gelar Kehormatan Keenam untuk Presiden Kelima RIPresiden Kelima RI, Megawati Soekarno Putri saat mengisi tamu. Foto JPNN.com

“Ini pernghargaan yang keenam,” kata Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Prof DR Joni Hermana saat didaulat oleh pihak MNU memberikan ucapan selamat kepada Bu Mega.

Sebelumnya, ada Universitas Negeri Padang (UNP) menganugerahkan gelar doktor honoris causa (Dr HC) bidang politik pendidikan kepada Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri.

Lihat: UNP Anugerahkan Dr HC untuk Bu Mega

Konsistensi sikap Bu Mega memperjuangan paradigma Ekonomi Pancasila itu tercermin dari perjalanan kariernya di politik. Saat menjadi anggota DPR dua periode 1987-1992 dan 1992-1997, Ekonomi Pancasila terus digaungkan.

Kami akui Ekonomi Pancasila sangat relevan sebagai alternatif pengganti Sistem Ekonomi Kapitalis yang semakin hari hanya menghasilkan dunia dengan ketimpangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News