Gelar RUPST: PHE Catat Kinerja Positif & Produksi Migas Tumbuh
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi, Wiko Migantoro, menyatakan dengan realisasi investasi sebesar USD 3.2 Miliar dan opex USD 5.9 Miliar dalam melaksanakan 689 sumur pengembangan, 638 workover, reaktivasi sumur dan waterflood, PHE menjadi kontributor penting dalam peran serta membangun ekonomi nasional kegiatan aktivitas hulu Migas.
Berbagai project besar onstream seperti SLO Rokan stage 1, Jambaran Tiung Biru, OPLL Mahakam.
Sepanjang 2022 juga mendapatkan 106 BD FID senilai US$ 3.5 Milyar untuk mengelola cadangan sebesar 252 MMBOE.
Capaian eksplorasi juga sangat menggembirakan, di mana PHE berhasil mencapai success ratio sebessar 65% dari 17 sumur eksplorasi dengan total temuan 2C sebesar 345 MMBOE.
Capaian tersebut tidak terlepas dari upaya PHE mengelola strategi utama dalam mengelola baseline produksi, meningkatkan production growth melalui rencana kerja dan merger & acquisition serta meningkatkan reserve & resource growth dengan selalu mengedepankan aspek Enviroment, Social, Governance. Hal ini guna mendukung pemenuhan energi nasional dan mencapai target pertumbuhan perusahaan.
Dengan dukungan PT Pertamina selaku Holding dan dukungan Pemerintah Republik Indonesia, melalui kegiatan eksplorasi, pengembangan, asset integrity, PHE berperan signifikan dalam membangun kembali kapasitas industri hulu migas nasional.
Penurunan emisi sebesar 854 Ribu Ton CO2 equivalen merupakan bagian keberhasilan program dekarbonisasi energi efisiensi dan low carbon power.
"Yang sangat membanggakan adalah keberhasilan CO2 injeksi Jatibarang atau CO2 injeksi pertama di Indonesia pada Oktober 2022. PHE juga telah menginisiasi beberapa kerja sama CCUS/CCS di wilayah kerja eksisting. Sehingga PHE pantas mendapatkan ESG rating sebesar 31.2 atau peringkat 13 dari 143 perusahaan migas di dunia,” kata Wiko Migantoro.(chi/jpnn)