Gelar Tahlil Massal Lindungi Hutan
Kamis, 04 Februari 2010 – 08:41 WIB
Di acara tersebut, Imam masjid Al-qohar, Buyung syahdu melantunkan sholawat nabi dan tahlil dengan pengeras suara yang diikuti masyarakat. Dalam tahlil tersebut, beberapa tokoh masyarakat membawa air minum dalam botol kemasan yang kemudian dibacakan zikir. Sementara pihak perempuan membawa makanan khusus untuk ritual, pisang dan beras yang digoreng, atau botih. Makanan itu sendiri berasal dari tanaman di hutan sebagai simbol kehidupan masih tersedia jika hutan tidak rusak.
Dalam ritual itu, masyarakat yang tidak ikut dalam acara secara khusus melakukan buang abu tungku dari pembakaran di dapur ke sungai. Hal itu dilakukan sebagai simbol membuang petaka. Acara itu sendiri berlangsung hingga jam 16.00 dan masyarakat kembali merapat ke pantai. Sebelumnya, Selasa malam, ratusan masyarakat menggelar tabligh yang disampaikan ustadz Hidayatullah di Masjid Al-qohar.
Firdaus, Ketua RW 06, Teluk Meranti menjelaskan, hutan selama ini menjadi sumber kehidupan masyarakat setempat. Namun sumber kehidupan ini akan hilang jika fungsinya berubah juga sungai serkap dan sungai turip tempat mencari ikan akan tercemar. (bud/sam/jpnn)