Gembong Teroris Sri Lanka Tewas di Shangri-La
jpnn.com, KOLOMBO - Perburuan Zahran Hashim berakhir sudah. Pemimpin sekaligus pendiri kelompok radikal National Thowheeth Jama'ath (NTJ) tersebut dinyatakan tewas. Hasil uji DNA potongan kepala pelaku pengeboman di Hotel Shangri-La, Kolombo, pada Minggu (21/4) itu cocok dengannya. Sebelum hasil tes DNA tersebut keluar, Hashim dinyatakan sebagai buron.
’’Dalam serangan itu, dia ditemani pelaku pengeboman kedua bernama Ilham Ibrahim,’’ ujar Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena sebagaimana dikutip AFP kemarin (26/4).
Badan Intelijen Sri Lanka yakin ada sekitar 130 orang yang terlibat jaringan Islamic State (IS) atau yang lebih dikenal dengan ISIS. Sebagian berhasil ditangkap. Saat ini polisi memburu 70 orang yang masih berkeliaran.
Di pihak lain, Sirisena memenuhi janjinya untuk merombak sistem dan pejabat keamanan di negaranya. Kamis (25/4) Menteri Pertahanan Hemasiri Fernando mengundurkan diri. Kemarin giliran Kepala Polisi Nasional Inspektur Jendral Polisi Pujith Jayasundara yang meletakkan jabatannya.
Jumlah korban jiwa serangan saat Paskah itu juga direvisi. Yaitu, menjadi 253 orang tewas. Jumlah itu turun 100 orang dari paparan sebelumnya. Pemerintah menyatakan bahwa ada beberapa korban yang dihitung dua kali. Hal itu membuat jumlah orang yang meninggal menjadi berlipat.
Sementara itu, saat ini warga muslim Sri Lanka ketir-ketir. Mereka takut umat kristiani bakal melakukan pembalasan. Saat pelaksanaan salat Jumat, polisi tampak menjaga masjid-masjid dengan ketat. Harapannya, tidak ada lagi kejadian berdarah serupa.
Pemerintah juga mengungkapkan bahwa serangan bom saat misa Paskah itu membuat tingkat kedatangan turis menurun hingga 30 persen. Penghasilan dari sektor wisata sangat mungkin berkurang hingga USD 1,5 miliar atau setara Rp 21,27 triliun. (sha/c15/sof)