Gen Z Rentan Kena Serangan Gatal Akibat Cuaca & Polusi, Dokter Spesialis Beri Solusi
Beberapa hal yang menjadi faktor seringnya Gen Z mendapatkan serangan gatal, pertama, karena di usia produktif Gen Z cenderung lebih aktif melakukan kegiatan outdoor, sehingga terpapar matahari dan polusi.
Kedua, gaya hidup yang kurang sehat seperti makan makanan cepat saji dan minuman manis. Ketiga, berkaitan dengan stres.
"Biasanya stres menjalani kehidupan sehari-hari, baik sekolah maupun pekerjaan, bisa juga memengaruhi waktu istirahat atau waktu tidur sehingga bisa memicu banyak permasalahan kulit yang diawali dengan gatal,” jelas dr. Eko.
Gatal sendiri, tambahnya, bukan hanya suatu kondisi yang tidak nyaman, namun juga merupakan salah satu gejala dari berbagai permasalahan kulit lainnya. Berbagai kelainan kulit yang sering dijumpai di klinik seperti eksim, infeksi jamur, dan akne vulgaris seringkali memunculkan gejala gatal.
Dokter Eko mengungkapkan gejala gatal seringkali dicetuskan dan bertambah parah oleh kondisi tertentu, contohnya, cuaca panas dapat meningkatkan aktivitas kelenjar minyak sehingga menyebabkan kambuhnya eksim tipe seboroik. Iritasi debu serta stress berlebih dapat menyebabkan dermatitis atopik.
"Beberapa jenis eksim lainnya seperti dermatitis kontak alergi dan neurodermatitis, juga diawali dengan gatal,” kata dr. Eko.
Dia menjelaskan penyakit lain yang erat hubungannya dengan iklim, yaitu infeksi jamur. Prevalensi infeksi jamur di Indonesia masih sangat tinggi karena berhubungan dengan iklim tropis dan kelembaban tinggi.
Terutama pada kelompok dewasa muda dan jenis kelamin laki laki. Aktivitas fisik yang tinggi, dan keringat yang berlebih, menyebabkan kulit menjadi lembab sehingga memundahkan pertumbuhan jamur.