Geo Culture Trek di Lembang Tawarkan Sensasi Baru
Sedangkan di otomotif, sambung Arief, dampak PDB dari investasi hanya 0,7 persen. “Rumus PDB itu consumption plus investment plus government spending plus ekspor dikurangi impor. Pariwisata termasuk kategori ekspor, tetapi yang bayarkan atau diterima di tanah air,” katanya.
Jadi jika kelak pariwisata hebat dan sudah berhasil mengambil alih penyumbang devisa terbesar di Indonesia, maka Arief mengusulkan kategori industri juga perlu direvisi. Bukan lagi antara migas dan nonmigas, tetapi antara pariwisata dan nonpariwisata.
Sedangkan soal tenaga kerja, angka pengangguran di Indonesia saat ini sudah lebih dari 7 juta orang. Kemenpar sendiri saat ini baru menghasilkan 10 juta employers, dan tahun 2019 diproyeksikan menjadi 13 juta orang.
Arief pun sangat optimistis target itu bisa tercapai. “Harus dong! Di manufacture, untuk meng-create satu tenaga kerja harus dibangun dengan average investasi USD 100.000. Kalau pariwisata cukup dengan USD 5000 sudah bisa mencreate job opportunities. Kesimpulannya 20 kali lipat," kata dia.(adv/jpnn)