Gereja At Thohir
Boy Thohir juga yang membantu biaya pelaksanaan renovasi bagian dalamnya.
"Kalau di dalamnya boleh diubah total," ujar Avat, nama panggilan Dwirana Satyavat.
Meski sering ke Los Angeles, saya tidak tahu semua itu. Saya baru tahu pekan lalu. Tidak sengaja.
Saya lagi menelepon Boy Thohir. Tidak diangkat. Lalu, saya WA. Tidak segera dijawab. Tumben.
Ternyata ia lagi di Los Angeles. Saat saya telepon itu, ternyata sedang tengah malam di sana. "Ini lagi lihat pembangunan masjid," kata Boy Thohir sembilan jam kemudian.
"Masjid apa?" tanya saya.
"Sejak saya kuliah di sini kan tidak punya masjid. Kasihan orang-orang Indonesia di Los Angeles," katanya.
Luas tanah yang dibeli itu 8.346 m2. Ada dua bangunan di situ: gereja dan bangunan rumah dua lantai. Sudah lama sekali kosong.