Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gerhana Matahari Total Jadi Wisata Pendidikan dan Astronomi

Selasa, 16 Februari 2016 – 01:27 WIB
Gerhana Matahari Total Jadi Wisata Pendidikan dan Astronomi - JPNN.COM
Menteri Pariwisata Arief Yahya. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Gerhana Matahari Total (GMT) bukan hanya menarik bagi kaum awam, tetapi juga ahli metafisika, dan religius. Fenomena alam yang terjadi 350 tahun sekali itu juga menjadi momen penting bagi ilmuwan dan intelektual seperti Astronomi, ilmu bintang, atau ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan peristiwa yang terjadi di luar bumi dan atmosfernya.

“Ini juga kesempatan bagi ilmuwan, astronom, intelektual, peneliti untuk mengamati peristiwa di mana matahari dan bulan berada dalam satu garis dengan bumi itu. Jadi wisata pendidikan atau wisata edukasi yang baik bagi bangsa,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Namun, Menpar Arief juga tidak mengabaikan para ahli langit. Cerdik cendekia yang sering menghubungkan kejadian alam dengan supranatural, doa dan keselamatan juga pasti memiliki visi lain di balik peristiwa alam ini.

“Hampir setiap daerah punya legenda dengan beragam cerita, soal Gerhana Matahari Total (GMT). Sebagai cerita rakyat, penting juga untuk dimengerti nilai-nilai apa pesan di balik cerita tersebut,” ungkap Arief Yahya.

Department of Astronomy & Bosscha Observatory, Institut Teknologi Bandung (ITB), Premana W. Premadi membenarkan hal tersebut.

Premana menilai, banyak manfaat pendidikan yang didapat oleh masyarakat Indonesia maupun wisatawan baik mancanegara maupun wisatawan nusantara. Pria yang biasa disapa Nana itu menilai Indonesia mendapatkan rezeki yang tak ternilai, terutama sektor pariwisata.

“Ini peristiwa alam yang amat indah dan langka serta mengundang orang untuk datang menonton dengan mata kepala sendiri,” ujar Nana.

Kemenpar sudah mempromosikan GMT ini sejak akhir 2015. Hasilnya? Banyak hotel yang sudah penuh di 12 titik yang dilalui GMT tersebut.

JAKARTA – Gerhana Matahari Total (GMT) bukan hanya menarik bagi kaum awam, tetapi juga ahli metafisika, dan religius. Fenomena alam yang terjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News