Gerilya Lobi Calon Kapolri
Kompolnas Seleksi Calon Di Bulan PuasaSenin, 02 Agustus 2010 – 09:02 WIB
Dalam analisis terhadap Nanan Soekarna, disebutkan bahwa dia merupakan sosok yang pintar dan inovatif. Jenderal ber-NRP 55070582 itu hanya dianggap bermasalah saat anak buahnya gagal mengatasi unjuk rasa DPRD Sumut yang mengakibatkan ketua DPRD Sumut meninggal. Dikonfirmasi soal nama-nama itu, Adnan menolak membantah ataupun membenarkan. "Bukan wewenang saya untuk menyebut nama," elaknya.
Sumber yang lain menjelaskan, saat ini gerilya lobi para calon Kapolri baru semakin marak. Mereka melakukan aneka ragam pendekatan. "Sasaran utamanya tentu parlemen, "katanya. Gerilya lobi itu dilakukan oleh tim-tim mereka yang sudah dibentuk jauh-jauh hari. "Bentuknya macam-macam." Ada yang mengundang diskusi, menyodorkan draf visi misi atau bahkan mensponsori pembuatan lembaga baru yang menjadi pengamat atau istilahnya mitra kepolisian," ujarnya.
Tentu saja, lobi itu membutuhkan dana untuk bergerak. "Ya, sudah ditentukan porsi anggarannya masing-masing. Itu dari dana pribadi," katanya. Dikonfirmasi soal informasi lobi-lobi tim sukses itu, Adnan berkomentar dingin. "Secara etika tentu politik uang tidak dibolehkan. Saya tidak mau komentar kalau belum ada contoh yang konkret," kata Adnan.