Gerindra Geram Ada Oknum KPUD Sering Komunikasi sama Timses Ahok
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta diminta netral selama melaksanakan tugas sebagai penyelenggara pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Terutama selama proses pemungutan suara yang digelar Rabu (19/4).
"Kami minta KPUD netral dan menjaga independensinya demi Pilkada DKI yang demokratis dan sehat," ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andre Rosiade di Jakarta, Rabu siang.
Andre mengemukakan permintaannya karena geram mendengar isu yang berkembang, bahwa oknum KPU DKI sering berkomunikasi dengan salah seorang tim sukses pasangan calon Gubernur Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Selain mengingatkan KPU, Andre juga meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) turun tangan. Untuk memastikan setiap kegiatan yang digelar KPU DKI berjalan sesuai tahapan.
Pasalnya, jelang pencoblosan marak laporan adanya dugaan pembagian sembako oleh tim paslon tertentu.
"Sangat kentara (dugaan politik uang lewat pembagian sembako,red). Bawaslu DKI harus lebih tegas menindak setiap pelaku pelanggaran, karena mereka secara langsung merusak proses demokrasi di ibu kota," kata Andre.
Juru Bicara Tim pemenangan paslon Anies Baswedan - Sandiaga Uno ini juga menyoroti dugaan adanya sejumlah komisaris BUMN yang ikut cawe-cawe dalam Pilkada DKI. Dia meminta Menteri BUMN Rini Soemarno menegur beberapa komisaris tersebut.
"Komisaris yang aktif cawe-cawe di pilkada harus ditegur, Menteri BUMN pasti tahu bahwa komisaris BUMN tidak berpolitik. Kalau memang mau aktif berhenti saja jadi komisaris BUMN," pungkas Andre. (gir/jpnn)