Gerindra: Kubu Jokowi Kesulitan Tentukan Cawapres
jpnn.com, JAKARTA - Pencoblosan pilkada serentak 2018 telah usai. Kini, partai politik akan fokus menghadapi pemilihan presiden (pilpres) 2019. Pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden akan digelar 4-10 Agustus 2018.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, mulai sekarang hingga 10 Agustus 2018, konsentrasi partai termasuk partainya adalah menyusun daftar calon legislatif dan capres serta cawapres, dalam sebuah koalisi.
"Kami akan merajut koalisi secara intensif, lebih serius, di samping menyiapkan tentu saja armada untuk pileg," kata Fadli.
Fadli tidak menampik bahwa hasil pilkada serentak bisa menjadi pertimbangan kerja sama atau koalisi. Dia mencontohkan, di Jawa Barat dan Jawa Tengah, sudah menunjukkan kerja sama yang erat antara Partai Gerindra dan PKS.
"Partai yang belum menyatakan dukungan sekarang malah kecenderungannya bersama di luar pemerintahan sebagai oposisi," katanya.
Dia menegaskan prioritas kerja sama Partai Gerindra tetap dengan PKS dan PAN. Tidak menutup kemungkinan juga dengan Partai Demokrat yang belum nyatakan sikap. "Kami lihat juga (peluang koalisi) dengan PKB," tegasnya.
Sedangkan partai lain di luar itu, sudah memberikan pernyataan mendukung pemerintahan sekarang ini.
Fadli menilai, koalisi Joko Widodo akan kesulitan memilih calon wakil presiden, dibanding kubu Prabowo Subianto. "Pak Prabowo relatif lebih mudah. Mereka (kubu Jokowi) akan lebih sulit untuk memilih cawapres, kalau yang dipilih A, tapi yang B tidak terlalu senang, C juga demikian, begitu juga lain lain," beber Fadli mencontohkan. (boy/jpnn)