Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gerindra: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dalam RAPBN 2021 Dapat Jadi Bumerang

Senin, 15 Juni 2020 – 22:11 WIB
Gerindra: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dalam RAPBN 2021 Dapat Jadi Bumerang - JPNN.COM
Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Gerindra Heri Gunawan. Foto: Biro Pemberitaan DPR
Selain itu, tingkat suku bunga SBN 10 tahun 6,67% - 9,56% juga terbilang cukup tinggi. Sebab, negara-negara tetangga rerata memberikan yield yang jauh lebih rendah yakni Malaysia 3,07%, Singapura 0,95%, Filipina 3,28%, Thailand 1,22% dan Vietnam 3,07%.

"Yield yang tinggi akan menyulitkan injeksi dana ke sektor riil karena suku bunga BI (BI -7DRRR) secara konsisten terus diturunkan hingga ke level 4,5%," jelas Hergun mengutip pandangan resmi fraksinya yang dibacakan di sidang paripurna Senin siang.

Fraksi partai pimpinan Prabowo Subianto ini juga mengkritisi tema kebijakan fiskal tahun 2021 yaitu "Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi. Tema tersebut disarankan ditinjau ulang karena Menkeu Sri Mulyani sendiri menyatakan Pandemi Covid-19 tidak diketahui kapan dan bagaimana akan dapat diatasi.

"Percepatan pemulihan ekonomi yang grusa-grusu dengan mematok pertumbuhan yang cukup tinggi bisa berakibat buruk terhadap penanganan Covid-19. Korban covid-19 berpotensi terus bertambah banyak, sementara percepatan pemulihan gagal bisa mencapai target. Alangkah baiknya bila tahun 2021 hanya dijadikan sebagai tahun transisi menuju percepatan pada 2022," jelas Hergun.

Angka pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan di RAPBN 2021 sebagaimana disampaikan pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada rapat paripurna DPR RI, 12 Mei 2020 terkesan dipaksakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News