Gerindra: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dalam RAPBN 2021 Dapat Jadi Bumerang
Senin, 15 Juni 2020 – 22:11 WIB
"Yield yang tinggi akan menyulitkan injeksi dana ke sektor riil karena suku bunga BI (BI -7DRRR) secara konsisten terus diturunkan hingga ke level 4,5%," jelas Hergun mengutip pandangan resmi fraksinya yang dibacakan di sidang paripurna Senin siang.
Fraksi partai pimpinan Prabowo Subianto ini juga mengkritisi tema kebijakan fiskal tahun 2021 yaitu "Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi. Tema tersebut disarankan ditinjau ulang karena Menkeu Sri Mulyani sendiri menyatakan Pandemi Covid-19 tidak diketahui kapan dan bagaimana akan dapat diatasi.
"Percepatan pemulihan ekonomi yang grusa-grusu dengan mematok pertumbuhan yang cukup tinggi bisa berakibat buruk terhadap penanganan Covid-19. Korban covid-19 berpotensi terus bertambah banyak, sementara percepatan pemulihan gagal bisa mencapai target. Alangkah baiknya bila tahun 2021 hanya dijadikan sebagai tahun transisi menuju percepatan pada 2022," jelas Hergun.