Gerindra Siap Bangun Koalisi
Ary mengingatkan kader Gerindra yang mulai menjajakan diri maju agar tidak hanya sekadar modal nekat. ”Gak bisa begitu (nekat). Pilkada ini pertarungan partai. Organisasi. Gak ada istilah nekat-nekatan,” tegasnya.
Ketua DPC Hanura Kotim Hary Rahmad mengatakan, dengan komposisi 1 kursi di DPRD Kotim, pihaknya memiliki peran kunci. Pasalnya, semua partai wajib melakukan koalisi untuk mengusung calon.
Soal mahar politik, Hary menegaskan, Hanura tidak mengenal istilah itu. Dalam partai hanya menekankan yang diusung adalah orang yang punya potensi menang. ”Yang jelas calon kalau mau pakai Hanura harus cari dulu teman koalisi, karena Hanura tidak bisa mengusung sendiri. Hanura tidak pakai mahar segala macam, jadi tidak usah takut,” tegasnya.
BACA JUGA: Soal Aksi PA 212 di MK, Irma: Semakin Jelas Siapa yang Berkepentingan
Terkait finansial, lanjutnya, hal itu memiliki peran penting dalam Pilkada 2020. Tingginya biaya politik dinilai sudah jadi rahasia umum. ”Pasti biaya tinggi itu terjadi, makanya sektor finansial juga jadi indikator,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah tokoh menyatakan berniat maju melalui jalur independen. Ketua DPRD Kotim Jhon Krisli, misalnya, menyatakan maju melalui jalur independen karena trauma pada Pilkada Kota Palangka Raya beberapa waktu lalu.
Saat itu dia diminta mahar politik, namun gagal maju. Meski demikian, Jhon mengaku tidak menutup kemungkinan akan maju melalui jalur parpol apabila ada yang meminangnya. (ang/ign)