GKSB Indonesia - Kazakhstan Fokus Bahas Peningkatan Kerja Sama
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Putu Supadma menyampaikan tahun depan Indonesia - Kazakhstan akan menyambut 30 tahun terjalinnya hubungan diplomatik.
Perayaan ke - 30 tahun hubungan bilateral ini diyakini Putu akan menjadi momentum yang baik untuk memperluas hubungan bilateral di banyak bidang.
"Ini menjadi kesempatan yang baik untuk peningkatan hubungan investasi, hubungan perdagangan serta pariwisata. Namun, kami melihat quick win yang bisa yang kita lakukan adalah pariwisata,” ungkap Putu Supadma.
Dia menyampaikan tingginya minat masyarakat Kazakhstan untuk berkunjung ke Indonesia, ditunjukkan dengan terus terjadinya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan Kazakhstan ke Indonesia, menunjukkan potensi Kazakhstan untuk menjadi salah satu negara target untuk pengembangan perdagangan, pariwisata dan investasi Indonesia di masa mendatang.
“Dalam kaitan ini, kami menanyakan tentang Air Astana yang merupakan airlines Kazakhstan agar bisa melakukan penerbangan langsung ke Indonesia, dan mereka melihat salah satu kota Almaty dan Bali menjadi potensi pariwisata yang besar. Mereka mengatakan Bali sangat populer bagi masyarakat Kazakhstan dan kita ingin mendorong hal ini," terang Putu Supadma.
Selain sektor pariwisata, Putu juga mendukung pembahasan perjanjian perdagangan bebas (FTA) antara Komisi Eurasia dengan Indonesia sudah dimulai pada beberapa pekan lalu. Sebagai negara dengan ekonomi terdepan di Asia Tengah, Kazakhstan bisa menjadi jantung ekonomi bagi Indonesia.
Kazakhstan juga dapat berperan menghubungkan lebih dekat antara kawasan Asean dan Asia Tengah.
“Ke depan kita akan membangun kerja sama ekonomi Indonesia - Eurasia dan secara bilateral Indonesia - Kazakhstan juga akan dibahas. Potensinya besar, momentumnya ada, tinggal bagaimana kita mendorong peningkatan kerja sama sehingga kedua bangsa dan masyarakat bisa mendapatkan benefit dari peningkatan ekonomi ini," ujar politikus dari Partai Demokrat ini.(fri/jpnn)