Golkar dalam Bahaya Andai Munas Lewat Puasa
jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah kader Golkar mengharapkan musyawarah nasional partai berlambang pohon beringin itu bisa digelar sebelum bulan puasa, Juni mendatang.
Andai digelar setelahnya, Golkar rentan tak maksimal dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2017.
"Kami meminta sebelum bulan puasa (Juni). Kalau sesudah bulan puasa, repot bagi Golkar," ujar Melchias Markus Mekeng Ketua Tim Sukses Calon Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Minggu (13/3).
Mekeng mengutarakan, Juni nanti tahapan pilkada 2017 telah dimulai. Karena itu Golkar tentu akan kesulitan melakukan konsolidasi, kalau munas berdekatan dengan pelaksanaan pilkada. Akibatnya, kader tidak maksimal menyiapkan pilkada.
"Lagi pula kita kan mau puasa dan lebaran dengan tenang, damai dan santai. Masa suasana lebaran masih mikirin pertarungan," ujar anggota Komisi VII DPR ini.
Mekeng juga mengingatkan mengenai adanya kesepakatan antara Aburizal Bakrie (ARB), Agung Laksono (AL) dan Jusuf Kalla (JK) beberapa waktu lalu. Kesepakatan menyebutkan, munas digelar 27 Mei mendatang.
"Kami pegang kesepakatan itu. Sampai hari ini, kami belum mendapatkan informasi adanya perubahan. Kami berharap memang tidak ada perubahan," ujarnya.
Menurut Mekeng, pihaknya juga tidak keberatan Nurdin Halid (HH) sebagai ketua pengarah (steering committee ) munas kali ini. Karena penunjukkan merupakan kesepakatan bersama kubu pimpinan versi Munas Bali dan Munas Ancol. Di mana panitia dipilih dengan sistem silang.