Golkar, PPP dan PAN Membangun Koalisi, Nyarwi: Memberikan Warna Baru di Pilpres 2024
“Namun, untuk posisi cawapres kemungkinan salah satu dari ketiga ketua umum parpol ini. Dari ketiganya, peluang Airlangga Hartarto untuk dicalonkan sebagai cawapres tampaknya paling besar,” ungkapnya.
Kedua, lanjut Nyarwi, pertemuan ini juga menunjukkan bahwa dinamika internal di dalam masing-masing partai maupun eksternal antarpartai yang sudah memiliki kursi di Senayan untuk memaksimalkan peluangnya dalam Pilpres 2024 makin memanas.
“Pertemuan ini menyiratkan partai-partai tersebut tidak mau lagi ketinggalan atau bahkan kehilangan peran yang mestinya dalam mereka lakukan dalam arena pilpres di Indonesia,” jelasnya.
Ketiga, pertemuan ini menunjukkan bahwa 'peran partai' dalam mewarnai proses kandidasi hingga pemenangan dalam Pilpres 2024 akan jauh lebih menguat dibandingkan dengan para tokoh atau komunitas sukarelawan pendukung para tokoh-tokoh populer.
Situasi ini tampaknya agak berbeda dengan apa yang terjadi menjelang Pilpres 2019 lalu, yang mana para pimpinan partai tampak 'kurang berdaya' di tengah menguatnya tekanan para sukarelawan yang menjadi pendukung para capres yang berpeluang besar dalam pilpres itu.
Keempat, katanya, pertemuan ini juga mengindikasikan bahwa bursa pertarungan Pilpres 2024 kemungkinan besar akan diramaikan dengan tiga atau empat episentrum koalisi partai.
“Adanya pertemuan tersebut, pimpinan Golkar jelas ingin menunjukkan bahwa partainya adalah salah satu kelompok penting yang dapat bermain dalam memenangkan Pilpres 2024,” ujarnya.
Di luar Golkar, lanjut dia, tiga partai lain dapat menjadi episentrum koalisi, yaitu Nasdem, PDIP dan Gerindra.