Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Good News, Jumlah Kunjungan Wisman Melonjak 23,5 Persen

Selasa, 05 September 2017 – 06:16 WIB
Good News, Jumlah Kunjungan Wisman Melonjak 23,5 Persen - JPNN.COM
Sejumlah wisatawan mancanegara saat tiba di bandara. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia terus mengalami peningkatan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisman pada Juli lalu menyentuh angka 1,35 juta.

Menurut BPS, angka itu mengalami kenaikan 30,85 persen dibandingkan Juli 2016 yang menyentuh angka 1,03 juta wisman. Jumlah kunjungan wisman pada Juli 2017 juga meningkat 21,57 persen dibandingkan Juni 2017.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, secara kumulatif jumlah wisman ke Indonesia pada periode Januari–Juli 2017 mencapai 7,81 juta kunjungan. “Atau naik 23,53 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya dengan 6,32 juta kunjungan,” ujar Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (4/9).

Lebih lanjut Suharyanto memerinci, jumlah wisman yang berkunjung melalui 19 pintu utama selama Januari-Juli 2017 mencapai 6,75 juta kunjungan. Sedangkan jumlah wisman yang berkunjung di luar 19 pintu utama mencapai 1,07 juta kunjungan.

Khusus Juli 2017, wisman yang melalui 19 pintu utama mencapai 1,14 juta. “Dan wisman yang berkunjung di luar 19 pintu utama sebanyak 208,99 ribu kunjungan,” sebutnya.

Dibandingkan Juni 2016, jumlah kunjungan wisman reguler melalui 19 pintu utama pada Juli 2017 memang mengalami kenaikan 24,58 persen. Persentase kenaikan tertinggi ada di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta yang mencapai 107,23 persen.

Namun, kenaikan wisman di luar 19 pintu utama pada Juli 2017 juga sangat signifikan. Dari 64,53 ribu kunjungan pada Juli 2016, menjadi 208,99 ribu kunjungan pada Juli 2017. “Kenaikannya sebesar 223,89 persen,” sebutnya.

Salah satu penyebab peningkatan adalah penggunaan metode mobile positioning data (MPD) yang belum digunakan pada Juli 2016. Penggunaan MPD bertujuan untuk meningkatkan cakupan data wisman yang berada di wilayah perbatasan Indonesia dan belum tercatat di tempat pemeriksaan imigrasi (TPI).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News