Grace Batubara Salurkan Bantuan Kepada Warga Terdampak Banjir di 3 Titik Pengungsian
“Anak-anak ini kan tidak tahu apa-apa, tiba-tiba rumahnya sudah hilang klelep (tenggelam). Maka Kemensos sudah menyiapkan tim yang bisa memberikan trauma healing. Jadi walaupun di tengah bencana, kita harapkan anak-anak ini tetap gembira,” kata Grace.
Terhadap kemungkinan adanya bantuan yang masih kurang, Grace menyatakan Kemensos akan mencatat kekurangan kebutuhan dari pengungsi. Bila kebutuhan menyangkut domain instansi lain akan dilakukan koordinasi. Yang menjadi kewenangan Kemensos tentu akan dipenuhi dengan memedomani prosedur yang ada.
“Intinya Kemensos siap memberikan bantuan. Negara akan tetap hadir untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat,” katanya. Di lokasi pertama, di Masjid KH Hasyim Asy’ari, Duri Kosambi, bantuan yang disalurkan berupa perlengkapan sekolah, mainan anak, makanan, paket sandang, alat kebersihan, dan matras. Selain itu, Kemensos juga memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP).
Selepas dari Duri Kosambi, Jakarta Barat, Grace dan rombongan juga mengunjungi dua lokasi lain, yakni MTS Al-Jihadiyah, di Kelurahan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Di sini, jumlah pengungsi tercatat 800 jiwa, dengan jumlah anak 250 jiwa.
Di Bintaro ini, Dharma Wanita Kementerian Sosial menyalurkan bantuan berupa perlengkapan sekolah, makanan, mainan anak, alat kebersihan, dan matras. Di sini juga dibuka tenda dimana anak-anak mendapat layanan LDP. Grace juga menyempatkan diri berbincang dengan warga dan melihat dari dekat kondisi tanggul di RW 12, yang jebol sehingga rumah warga kebanjiran.
Kemudian yang terakhir, rombongan menuju Gedung Olahraga Pengadegan, di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Di sini tercatat dihuni oleh 570 jiwa, dengan jumlah anak 150 jiwa. Di sini, rombongan meninjau Tenda LDP, dan menyalurkan bantuan berupa perlengkapan sekolah, makanan, dan mainan anak, kemudian juga paket sandang, alat kebersihan, dan matras.
Hadir mendampingi Grace P. Batubara, antara lain Ketua Dharma Wanita Kemensos Icuk Sukartina Hartono Laras, dan sejumlah pengurus lainnya. OASE adalah organisasi yang dibentuk Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Wakil Presiden Mufidah Jusuf Kalla pada 27 Oktober 2014.
Beranggotakan para pendamping menteri kabinet, OASE bertujuan mendukung dan berperan dalam menyukseskan program Kabinet Kerja yang sesuai dengan kapasitas sebagai pendamping, sekaligus sebagai wadah jejaring komunikasi dan koordinasi para pendamping Menteri Kabinet Kerja untuk secara bersama-sama menyelenggarakan aktivitas sosial yang berdampak bagi masyarakat luas.(adv/jpnn)