Gratiskan Santri, Setahun Luluskan 1 Hafiz
Kebutuhan akan pengajar tahfidz ini, Agus menyatakan, cukup besar.
”Sebab, banyak pondok yang ternyata tidak punya pengajar sendiri,” kata pria yang pada 2001 mondok di Ponpes Roudlotul Muhsinin, Bululawang.
Lebih lanjut Agus mengungkapkan, 17 santrinya saat ini berasal dari luar Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari.
”Memang ada 8 warga sekitar yang belajar di sini. Tapi, mereka tidak sampai mondok maupun menginap,” ujar dia.
Ke-17 santri yang mondok itu terdiri atas 10 santri perempuan dan 7 laki-laki. ”Ada yang berasal dari Palembang. Ada yang dari Bengkulu,” kata dia.
Latar belakang santri bermacam-macam. Tapi, kebanyakan berasal dari warga kurang mampu.
”Ada santri kami yang tidak terurus karena saudaranya banyak. Sampai 12 orang. Akhirnya dia mondok di sini. Ada pula anak yang kabur dari rumahnya karena hampir diperkosa saudaranya,” ujar dia.
Lantas, dari mana mereka tahu soal Ponpes Tahfidzul Qur’an Al Falah.