Gubernur Kritik Keras Bulog, Bagaimana Sikap Jokowi?
jpnn.com - MATARAM – Perum Bulog menjadi bulan-bulanan di acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2016, kemarin. Gubernur NTB TGB HM Zainul Majdi mengkritik perusahaan plat merah tersebut yang dinilai tak berpihak pada produksi pangan daerah.
Kritikan keras itu langsung disampaikan gubernur di hadapan Presiden RI Joko Widodo beserta jajaran menterinya yang juga hadir pada acara puncak HPN di KEK Mandalika Resort, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), kemarin.
“Bulog yang seharusnya bertugas menyerap produksi pangan belum menjalankan tugasnya maksimal,” kritik TGB seperti dilansir Lombok Post (Grup JPNN), Rabu (10/2).
Dikatakan, setiap tahunnya Provinsi NTB menghasilkan 1,3 juta ton beras. Sebanyak 700 ribu ton dikonsumsi di dalam daerah dan sisanya menjadi nasional, yang diserap Bulog dan perdagangan antar pulau.
“Bapak Presiden, ini saya sampaikan karena merupakan amanat dari masyarakat, bahwa Bulog sampai sekarang belum mampu menyerap secara maksimal hasil pertanian di NTB,” katanya.
Seharusnya, kata TGB, jika penyerapan beras di dalam daerah bisa dimaksimalkan oleh Bulog, maka negara tidak perlu sampai melakukan impor beras yang pada akhirnya melemahkan semangat petani.
“Bulog NTB pun belum bisa menyerap beras yang surplus. Kami berharap kalau bisa tidak ada impor beras,” kata TGB.
Tidak hanya soal beras. Gubernur juga mengeluhkan tingginya produktivitas jagung di NTB namun belum diakomodasikan dengan baik oleh Bulog.