Gubernur Lampung Minta Status IAIN Radin Intan Jadi UIN
Ridho yang pernah tercatat sebagai gubernur termuda di Indonesia itu mengaku prihatin dengan citra Lampung dengan kejahatan begal.
Namun belakangan citra tersebut mulai teratasi oleh penegak hukum. Namun langkah penegakan hukum itu, juga seharusnya bisa dicegah melalui kegiatan keagamaan.
"Kita lawan kejahatan, bukan orangnya yang dihabisi tapi kejahatannya, lewat ajaran agama. Sehingga bisa hijrah ke arah yang lebih baik. Keinginan saya pesantren dan perguruan tinggi agama tidak hanya menjadi menara gading namun juga bisa menjadi rahmat untuk wilayah sekitarnya," ujar Gubernur.
Untuk itu, Ridho siap mendukung kegiatan mahasiswa dan santri masuk desa, untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat.
“Pemprov siap menanggung biaya hidup santri dan mahasiswa yang terjun ke desa, agar mereka bisa pula menghidupi masjid dan memberi pengaruh positif di tengah masyarakat,” kata pria yang juga alumnus Universitas Padjadjaran Bandung itu.
Pada kesempataan itu, Ridho juga kembali mengharapan Menteri Agama menaikkan status Bandara Radin Intan II dari embarkasi antara menjadi embarkasi haji penuh.
Permintaan itu untuk menyambut peningkatan status Bandara Radin Intan II menjadi bandara internasional pada 2017.
“Selain itu Pak Menteri, Bandara Radin Intan II terus kami perjuangkan pembangunannya. Sebentar lagi akan menjadi Bandara Internasional. Kami mohon dukungan dan rekomendasi agar Lampung bisa menjadi embarkasi haji penuh. Pemprov siap menghibahkan tanah untuk asrama haji, sehingga bisa menjadi embarkasi haji," ujar Ridho.