Gubuk Hebat Tempat Kumpul Ortu Penderita Cerebral Palsy
Berharap si Anak Bisa Mandiri ketika Ortu Tiadajpnn.com - Punya anak penderita cerebral palsy (CP) adalah sebuah pukulan berat bagi orang tua. Hingga muncul Gubuk Hebat, sebuah ajang kebersamaan orang tua yang anaknya mengalami lumpuh otak. Ditanggung bersama, beban terasa lebih ringan.
= = = = = = = = = =
BOLAK-BALIK Surabaya–Solo atau Jogjakarta adalah makanan sehari-hari bagi Dea Anggraeni. Ibunda Revan, bocah penderita CP, itu menganggap dua kota tersebut sebagai tempat yang paling bagus untuk terapi anaknya.
Fasilitasnya lengkap dan bagus untuk perkembangan anaknya. ”Tempatnya nyaman dan kami orang tua bisa sharing. Ada CP yang dari Jakarta juga,” kenang Dea.
CP adalah suatu keadaan yang ditandai dengan buruknya pengendalian otot, kekakuan, kelumpuhan, dan gangguan fungsi saraf lainnya. Penyebabnya beberapa macam. Antara lain, cedera otak ketika si anak dalam kandungan atau ketika proses persalinan.
Dari sana, Dea tahu bahwa di Surabaya juga ada beberapa orang tua penderita CP yang ingin kumpul. Mereka merasa senasib. Sebab, harapan mereka terhadap anak tak muluk. Tak perlu jadi orang sukses, tapi anak bisa mandiri ketika ortu sudah tiada. ”Untuk bisa melatih anak mandiri saja, perjuangannya sudah luar biasa,” tambahnya.
Dea, yang merasa punya ilmu dari komunitas CP di Solo, dengan suka hati membagikan ilmunya di Surabaya. ”Awalnya cuma (ortu) lima anak. Itu pun keluar masuk karena menyesuaikan kondisi anak. Anak CP rawan sekali sakit,” tutur dia.
Dari lima orang itu, mereka mengajak yang lain dan akhirnya bertambah banyak. Pertemuan dilakukan satu bulan sekali, bergantian di rumah anggota. Pertemuan yang awalnya hanya sharing antarorang tua kemudian berkembang dan menghadirkan narasumber.