Gudang Penyimpanan Narkoba di Bekasi Digerebek BNN, Barang Buktinya Banyak Banget
Dari penangkapan di lokasi pertama, petugas kemudian mendalami hingga akhirnya menemukan lokasi penyimpanan narkoba lainnya di sebuah rumah di Desa Jayamukti, Cikarang Pusat.
Di lokasi kedua ini, BNN menemukan sebanyak 16 paket berukuran besar. Saat diperiksa, paket tersebut berisi ekstasi berjumlah masing-masing 10.000 butir.
"Total ada 160.000 butir ekstasi yang kami temukan. Kami temukan kembali barang bukti sabu lainnya yang jika ditotal berat brutonya diperkirakan ada 100 kilogram," katanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, narkoba dalam jumlah besar ini diyakini berasal dari Malaysia. Narkoba itu dikirimkan ke Indonesia untuk diedarkan.
Sedangkan Cikarang dipilih menjadi tempat penyimpanan karena lokasinya dianggap strategis karena berdekatan dengan ibu kota Jakarta serta kota besar lainnya.
"Kami tidak berhenti di sini. Kami menduga masih terdapat narkoba lainnya karena di lokasi ini kami temukan banyak karung beras yang kami duga isinya juga narkoba. Pemeriksaan selanjutnya kami turut terjunkan K-9 atau pasukan anjing pelacak untuk menelusuri barang haram lainnya," katanya.
Salah seorang petugas keamanan perumahan Karmin (40) mengaku tidak mengetahui jika di daerahnya terdapat lokasi penyimpanan narkoba. Menurut dia, rumah yang digerebek itu tidak mencurigakan.
"Justru yang mencurigakan itu karena ada dua orang yang diam terus di dekat lokasi. Itu sudah hampir seminggu. Kami curiga itu siapa tapi ternyata itu katanya orang BNN yang mengintai. Kalau yang aktivitas di rumah itu tidak curiga, tahunya memang tempat menyimpan beras tapi ternyata narkoba," katanya. (antara/jpnn)