Guru Besar IPB Apresiasi Kemajuan Pertanian Indonesia
jpnn.com, BOGOR - Guru Besar Madya Departemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor, Bayu Krisnamurthi mengapresiasi langkah Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menerapkan mekanisasi berbasis teknologi pertanian yang diterapkan selama kurang lebih empat setengah tahun terakhir.
Menurut dia, pemanfaatan ini langsung berdampak pada peningkatan produksi serta mampu menambah devisa negara secara signifikan.
"Bagus sekali ya, karena setiap dolar yang didapat dari lalu lintas ekspor dampaknya sangat berguna untuk menambah devisa negara. Makanya, ke depan, saya berharap pertanian Indonesia semakin maju," kata Bayu, Jumat (6/9).
Di samping itu, Bayu mendukung gagasan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam menjadikan calon Ibu Kota Kalimantan sebagai pulau mandiri pangan. Kata dia, konsep klaster yang disampaikan beberapa waktu lalu adalah konsep tepat guna untuk memenuhi kebutuhan nasional.
"Saya berharap, jika Ibukota baru nanti memang terbentuk, maka ke depan akan menarik perdagangan pangan dan pertanian dari seluruh Indonesia. Kemudian menjadi pusat pertumbuhan baru dan menjadi peluang bagi daerah lain di seluruh Indonesia. Ibukota baru itu tentu saja adalah Ibukotanya seluruh Indonesia, bukan hanya ibukotanya wilayah sekitar," katanya.
Menurut Bayu, penghuni ibu kota baru diperkirakan mencapai 300 ribu Kepala Keluarga. Artinya, akan ada sekitar 1,2 jiwa yang membutuhkan 120 ribu ton beras. Belum lagi yang menyangkut kebutuhan lain seperti sayur, ayam, daging dan panganan lain.
"Nah, tambahan permintaan itu akan dipenuhi dari daerah seluruh Indonesia. Selanjutnta saya yakin perdagangan antar pulau juga akan hidup, lalu petani dan produsen bergairah memasok. Untuk itu, logistiknya harus disiapkan dengan baik," katanya.
Bayu juga merasa yakin dengan semua geliat dan gegap gempitanya sektor pertanian di Kalimantan. Sebab itu, kata dia, Ibukota sejatinya adalah milik Indonesia, bukan hanya milik daerah sekitarnya saja.