Guru dan Kepsek Masih Bingung Menjabarkan Program Merdeka Belajar
"Enam bulan ini Mendikbud Nadiem bekerja, kami sulit berkomunikasi dengan menteri. Demikian juga stafsus maupun dirjennya. Padahal kami ini bukan organisasi abal-abal. Surat kami tidak direspons padahal kami ingin mendapatkan informasi jelas mengenai Merdeka Belajar," terangnya.
Sementara Indra Charismiadji dari Vox Point Indonesia memberikan
nilai D untuk komunikasi dan kolaborasi karena memang hampir tidak komunikasi ke publik tentang program-program Kemedikbud secara jelas.
Kolaborasi dengan pihak pemda juga tidak ada karena tidak ada komunikasi tadi.
"Padahal pendidikan itu diotonomikan. Jika tidak ada kolaborasi pasti kacau dan jalan sendiri-sendiri," ujarnya.
Untuk kreatif Indra memberikan nilai C karena tidak ada ide-ide baru yang fresh. Semuanya biasa dan sudah pernah dibahas.
Nilai C+ untuk berpikir kritis karena berani mengganti UN dan adanya program Kampus Merdeka yang cukup baik.
Sayangnya target literasi, numerasi, dan sains jauh dari rata-rata OECD.
"Intinya butuh banyak perbaikan Mendikbud Nadiem bersama jajarannya. Sebab, Kemendikbud yang bertugas mengawal ketrampilan abad 21 ternyata belum mampu menerapkannya. Seperti rekomendasi teman-teman dari organisasi profesi guru, Mendikbud harus remedial karena nilainya di bawah standar," tandas Indra. (esy/jpnn)