Guru Nyambi Pengayuh Becak, Demi Hidupi Tiga Anak
Sabtu, 26 November 2011 – 12:29 WIB
Ya, Sugeng adalah guru kesenian sekolah itu. Profesi ini telah ia geluti sejak 1987 silam. “Awalnya saya tidak pernah terpikir untuk menjadi seorang guru. Nasib yang menuntun saya menjalani profesi ini,” ujarnya kepada Radar Lampung seusai mengajar.
Dari penuturan pria 44 tahun ini, dirinya adalah salah satu alumni SMP Nusantara. Ia lulus pada 1983. Karir pendidikannya kemudian berlanjut ke sekolah pendidikan guru (SPG) 1 Pahoman. Pendidikan ini berhasil ia selesaikan pada 1986. Setahun kemudian, pria berkulit sawo matang ini melamar sebagai staf tata usaha (TU) di almamaternya.
Dari sinilah karirnya sebagai guru dimulai. Karena sekolah itu kekurangan guru, Sugeng yang memiliki bakat seni lantas diberi amanah untuk mengajar seni budaya. Sebagai bentuk keseriusannya menekuni dunia pendidikan, ia lantas melanjutkan berupaya melanjutkan pendidikannya. Pilihan akhirnya jatuh ke pendidikan guru sekolah menengah tingkat pertama (PGSMTP) di Pahoman. Di lembaga setara D1 itu ia berhasil lulus dengan nilai cukup memuaskan.