Guru Nyambi Pengayuh Becak, Demi Hidupi Tiga Anak
Sabtu, 26 November 2011 – 12:29 WIB
Namun sayang, meski telah mengabdikan diri selama 24 tahun, embel-embel guru honorer hingga kini tidak juga lepas. Saat ini ia hanya menerima honor sebesar Rp224 ribu per bulan. Di zaman ini, jumlah itu tentu sangat jauh dari kata cukup.
Meski demikian, Di tengah himpitan ekonomi karena harus menghidupi keluarganya, Sugeng mengambil keputusan yang cukup mengejutkan. Sejak 1993 ia akhirnya memutuskan untuk menjadi pengayuh becak.
“Mau bagaimana lagi mbak, kerjaan ini yang paling bebas karena tidak ada tekanan atau tuntutan dari manapun. Kapan saja saya punya waktu, saya bisa narik (becak),” ungkapnya.
Dijelaskan, pada saat ia mendapat jam mengajar siang hari, ia mengayuh becak pada sore dan malam hari. Demikian sebaliknya. Dari usaha ini, Sugeng bisa mengantongi penghasilan hingga Rp30 ribu per hari. Meski kerap harus pulang hingga larut, ia tetap setia menjalani profesi ini.