Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gus Ipul Tunggu Pendamping, Khofifah Menanti Izin Jokowi

Kamis, 14 September 2017 – 14:58 WIB
Gus Ipul Tunggu Pendamping, Khofifah Menanti Izin Jokowi - JPNN.COM
MENUNGGU: Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf alias Gus Ipul (kanan) bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (tengah) saat berkunjung ke redaksi Jawa Pos. Foto: Mahesa/Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah memutuskan untuk mendukung Saifullah Yusuf alias Gus Ipul untuk maju pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2018. Namun, rekomendasi PKB untuk Gus Ipul baru akan dikeluarkan setelah wakil gubernur Jawa Timur itu punya pendamping untuk pemilihan gubernur yang digelar tahun depan.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyatakan, partainya belum bisa mengeluarkan surat rekomendasi hingga ada calon wakil gubernur pendamping Gus Ipul. “Kami masih menunggu calon yang diusulkan oleh partai koalisi,’’ ujarnya.

Muhaimin memastikan pasangan calon yang diusung PKB dan partai koalisi ditetapkan pada akhir September. Penetapan itu nanti berbarengan dengan surat rekomendasi yang dikeluarkan PKB.

Saat ditanya soal cawagub terkuat yang diusung PDIP, Cak Imin –sapaan akrabnya– enggan menjawabnya. Sebab, seluruh kewenangan pengusulan calon wakil gubernur merupakan keputusan partai koalisi.

Ketika disinggung soal majunya Khofifah Indar Parawansa dalam kontestasi cagub Jatim, Muhaimin mengatakan bahwa setiap pencalonan gubernur merupakan hak pribadi. Namun, Cak Imin menegaskan bahwa tugasnya sebagai ketua umum PKB adalah menyatukan seluruh suara warga Nahdatul Ulama (NU).

Sementara Khofifah Indar Parawansa menyatakan, dirinya bakal maju dalam ajang pilgub Jatim. Namun, keputusan Khofifah untuk maju harus menunggu izin Presiden Joko Widodo yang masih memercayainya sebagai menteri. ’’Masih menunggu waktu yang tepat,’’ jelas Khofifah.

Perempuan kelahiran Surabaya, 19 Mei 1965 itu menegaskan, dirinya masih memprioritaskan tugas sebagai menteri sosial ketimbang mengurusi pilgub. Anggaran Kementerian Sosial naik dari Rp 17,2 triliun menjadi Rp 33,9 triliun atau melonjak hampir dua kali lipat.

Artinya, banyak kegiatan yang harus dikerjakan. Jika waktunya banyak tersedot untuk pilgub, bakal banyak anggaran tersebut yang tidak terserap.

PKB belum bisa mengeluarkan rekomendasi untuk Gus Ipul karena masih menunggu kesepakatan tentang calon wakil gubernur yang akan diusung demi melengkapi paket.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News