Gus Jazil: Jokowi Bersedia Jadi Pengguna Pertama, Bukti Vaksin Corona Aman
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan kesiapan Presiden Joko Widodo alias Jokowi menjadi yang pertama divaksin bila vaksinasi corona sudah siap, merupakan sesuatu yang luar biasa. Sosok yang karib disapa Gus Jazil itu mengatakan hal ini sekaligus mematahkan spekulasi sebagian kalangan yang masih mempertanyakan keamanan vaksin corona buatan Sinovac Biotech Ltd asal Tiongkok itu.
"Kalau Presiden (Jokowi) jadi orang pertama yang bakal menggunakan vaksin, itu luar biasa. Ini menjadi contoh sekaligus mematahkan dugaan bahwa vaksin itu tidak aman,” kata Gus Jazil, Rabu (16/12).
Wakil ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menambahkan ketika presiden menyatakan berani menggunakan berarti vaksin corona itu aman dan tidak ada efek sampingnya. “Ternyata Presiden (Jokowi) saja menggunakan, itu menghapus dugaan bahwa vaksin itu tidak aman. Itu artinya vaksin aman untuk dipakai dan tidak ada efek samping, buktinya presiden pakai," ungkapnya.
Gus Jazil mendorong uji klinis maupun izin edar untuk vaksin corona yang saat ini sudah tersedia agar dipercepat, supaya masyarakat memiliki kepastian. Hal ini menjadi harapan ketika ada kepastian kapan vaksin yang sudah sekian lama disimpan ini akan diedarkan. “Ini menjadi harapan yang positif sehingga menimbulkan semangat, optimistis publik. Kalau sudah ada waktunya dan diajarkan, segera dipublikasi sekuat mungkin siapa-siapa yang sudah divaksin," tuturnya.
Gus Jazil menambahkan karena jumlah yang terbatas, maka pemerintah harus membuat skala prioritas dengan mengacu pada data yang valid. Meskipun vaksin belum tercukupi untuk semuanya, sebagian itu sudah bisa diterima oleh masyarakat. "Vaksin ini sasarannya harus tepat,” tegasnya.
Pertama, kepada orang yang rentan. Kedua, bagaimana dengan pemberian vaksin bisa menggerakkan ekonomi suatu daerah. “Jadi, nanti Kementerian Kesehatan bisa menilai mana yang harus segera mendapat vaksin,” katanya.
Terkait penggratisan vaksin seperti disampaikan Presiden Jokowi, Gus Jazil menyarankan pemerintah harus menghitung dengan jelas berapa biaya yang dibutuhkan.
Dia mengusulkan bila vaksinasi diberlakukan secara nasional sehingga membutuhkan biaya besar, maka sebaikanya tidak semuanya digratiskan. Guz Jazil menegaskan bagi masyarakat yang mampu secara ekonomi maka tidak perlu gratis.