Gus Miftah Mengkritik, Jubir Timnas AMIN Singgung Kemampuan Berargumen Baik & Mantik
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Muhammad Husnil menilai pendakwah kondang Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah tidak mampu menyusun argumen yang baik dalam mengkritik.
Penilaian Husnil itu sebagai respons atas pernyataan Gus Miftah yang mempertanyakan etika Anies Baswedan sebagai capres pesaing Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
“Gus Mitah salah prioritas menilai etika. Bila dulu pas di pesantren sering musyawarah atau bahtsul masail (kajian rutin yang biasa dilakukan di kalangan santri nahdiyin), pasti bisa menyusun argumen dengan baik karena memiliki dasar pengetahuan mantik (cara berpikir, red) yang cukup,” kata Husnil kepada media, Minggu (17/12).
Menurut Husnil, keputusan politik Anies maju sebagai capres tidak bisa disamakan dengan persoalan etika pada langkah Prabowo menggandeng Gibran Rakabuming RAka sebagai cawapres pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang cacat etika.
Jubir Bidang Pesantren dan Santri Timnas AMIN itu menegaskan konteks pernyataan Anies tidak akan maju menjadi capres selama Prabowo masih sebagai kandidat presiden adalah untuk Pilpres 2019.
Adapun Anies menanyakan soal etika kepada Prabowo karena konteks pertanyaan itu berkaitan dengan keputusan Majelis Kehormatan (MK) MK.
“Mana mungkin menyamakan persoalan etika yang dipertanyakan oleh Pak Anies Baswedan kepada Pak Prabowo terkait keputusan MKMK yang sah secara hukum, dengan persoalan janji personal Pak Anies tidak maju sebagai calon presiden 2019 dengan konteks sekarang,” ujarnya.
Jika memang Gus Miftah mau membandingkan, imbuh Husnil, semestinya pengasuh Pesanren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, itu juga membuat komparasi lain.