Habibie Nilai MA-60 Tak Layak Terbang
Sabtu, 28 Mei 2011 – 06:06 WIB
SUKOHARJO - Mantan Presiden Burhanuddin Jusuf Habibie menilai pesawat MA-60 yang jatuh di Teluk Kaimana tidak layak terbang. Pesawat yang digunakan Merpati Airlines itu diyakini tidak lolos uji sertifikasi yang mensyaratkan bebas retak struktural setelah digunakan 100 ribu kali penerbangan. "Pesawat (MA-60) itu ada yang baru beberapa kali terbang sudah mengalami keretakan. Anda sendiri bisa menyimpulkan layak terbang atau tidak?" ujar pakar keretakan pesawat yang dijuluki Mr Crack itu ketika mengunjungi pabrik tekstil PT Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (27/5).
Satu kali penerbangan diukur dari pesawat lepas landas hingga mendarat. Dengan asumsi pesawat terbang empat kali sehari, pesawat harus terbang dengan selamat tanpa keretakan selama 25 ribu hari. "Jika seribu hari dihitung sama dengan tiga tahun, pesawat tersebut harus terbang setara dengan 75 tahun tanpa keretakan," papar Habibie.
Merpati dikritik karena mendatangkan pesawat yang tidak mengantongi izin dari Federal Aviation Administration (FAA). Selain itu, dua unit pesawat MA-60 yang didatangkan Merpati pada 8 Mei dan 12 Agustus 2009 diketahui mengalami keretakan di bagian rudder atau ekor vertikal pesawat. Merpati mengklaim keretakan tersebut baby sickness atau sekadar rewel, bukan kerusakan yang membahayakan. Material dua unit pesawat tersebut juga telah diganti oleh pabrikan.
SUKOHARJO - Mantan Presiden Burhanuddin Jusuf Habibie menilai pesawat MA-60 yang jatuh di Teluk Kaimana tidak layak terbang. Pesawat yang digunakan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Putusan Harvey Moeis Ringan, Budi Gunawan: Pak Presiden Perintahkan Banding
-
Desk Pencegahan Kementerian Polkam Selamatkan Uang Negara Rp 6,7 Triliun
-
BBM Kembali Naik Harga
-
Jokowi Menjadi Tokoh Terkorup Versi OCCRP, Budi Gunawan Minta Masyarakat Tidak Berpolemik
-
Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru di Kasus Korupsi PT. Timah
BERITA LAINNYA
- Humaniora
5 Korporasi Jadi Tersangka Kasus Timah, Pengamat UI Minta Pemerintah Perketat Pengawasan
Sabtu, 04 Januari 2025 – 08:03 WIB - Humaniora
Saksikan Layanan PBG di Kota Tangerang Selesai 4 Jam, Mendagri Langsung Acungkan Jempolnya
Sabtu, 04 Januari 2025 – 08:02 WIB - Humaniora
Mendagri Jadikan Kota Tangerang Sampel Monitoring Inflasi Nasional
Sabtu, 04 Januari 2025 – 07:55 WIB - Humaniora
Honorer Lulus PPPK 2024 Mendapat Ucapan Selamat, yang Gagal Masih Menanti Kepastian
Sabtu, 04 Januari 2025 – 07:13 WIB
BERITA TERPOPULER
- Humaniora
Honorer Lulus PPPK 2024 Mendapat Ucapan Selamat, yang Gagal Masih Menanti Kepastian
Sabtu, 04 Januari 2025 – 07:13 WIB - Humaniora
Aryudha Berani Memastikan Nasib Honorer Gagal PPPK 2024, Alhamdulillah
Sabtu, 04 Januari 2025 – 06:25 WIB - Humaniora
5 Berita Terpopuler: Info Terbaru soal Pengumuman PPPK Guru, Peserta Kode R2 Kaget, Kini Misterinya Bukan Cuma soal Gaji
Sabtu, 04 Januari 2025 – 06:02 WIB - Jogja Terkini
Jadwal KRL Jogja-Solo, Sabtu 4 Januari 2025
Sabtu, 04 Januari 2025 – 07:10 WIB - Humaniora
Honorer Habis pada 2025, Semua jadi PPPK, Pak Budi Bilang 100%
Sabtu, 04 Januari 2025 – 08:02 WIB