Hadir di KTT Berlin, Erdogan Berjanji Tidak Ikut Campur Konflik Libya
jpnn.com, BERLIN - Pemimpin sejumlah negara sepakat untuk berhenti ikut campur dalam perang saudara di Libya. Negara-negara di Eropa, Amerika dan Timur Tengah itu berjanji tidak akan mensuplai senjata ke kedua kubu yang bertikai.
Kesepakatan ini dibuat dalam konferensi tingkat tinggi di Berlin, Jerman, Minggu (19/1). Di antara pemimpin yang menandatangani pernyataan sikap tersebut adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, PM Inggris Boris Johnson dan Kanselir Jerman Angela Merkel.
"Berkomitmen untuk menahan diri untuk campur tangan dalam konflik bersenjata atau dalam urusan internal Libya dan mendesak semua aktor internasional untuk melakukan hal yang sama." Demikian satu bunyi kesepakatan peserta KTT Berlin, seperti dilansir AFP, Senin (20/1).
Sayangnya, pembicaraan itu gagal untuk menghasilkan dialog serius antara pihak-pihak yang bertikai, yakni Khalifa Haftar dan kepala pemerintah yang diakui PBB, Fayez al-Sarraj.
KTT juga tak mampu membuat kedua belah pihak menandatangani gencatan senjata permanen. "Kita memiliki situasi yang sangat berbeda di Libya, karena sama sekali tak mudah menjamin gencatan senjata dihormati," kata Kanselir Jerman Angela Merkel, yang merupakan tuan rumah KTT.
"Tapi saya berharap melalui konferensi hari ini, kita memiliki peluang gencatan senjata akan berlangsung lebih lama," ujarnya yakin. (rmol/jpnn)