Hadir di Pesta Nikah di Daerah Ini, Jangan Coba-coba Kasih Amplop Kosong
Ditambahkan Budiansyah warga Karang Tinggi, selain agar tidak ada yang hanya menyodorkan amplop kosong, ini juga terkait dengan tradisi balas-balasan.
Tamu harus membawa amplop yang nilainya minimal sama dengan nominal yang pernah dia terima saat menjadi tuan rumah. Tentunya, ini berlaku bagi yang pernah menggelar acara pernikahan anaknya.
“Nah, catatan di buku biasanya jadi simpanan tuan rumah untuk balas-balasan,” ucap Budiansyah.
Jadi, amplop yang diberikan tamu dianggap utang harus dibayar kelak saat tamu tersebut mengadakan pesta pernikahan.
Masyarakat Benteng jarang membawa kado, ayam atau beras, kecuali yang mendapatkan pengaruh dari tradisi luar.
“Cara ini adalah sebuah kearifan lokal menggambarkan bahwa masyarakat Benteng memiliki sifat terbuka,” tutup Budiansyah.(**/sam/jpnn)