Hadiri Upacara Prasetya Perwira TNI- Polri, Bamsoet Ingatkan Hal Ini, Simak
Berbaurnya ancaman militer dan non-militer juga turut mendorong terciptanya dilema geopolitik dan geostrategis global yang sulit diprediksi dan diantisipasi.
"Indonesia juga menghadapi potensi ancaman dalam bentuk gangguan separatisme, terorisme, konflik komunal, radikalisme, serta berbagai bentuk gangguan lain, seperti ancaman keamanan maritim dan kejahatan trans-nasional (lintas batas)," tuturnya.
Dia menambahkan kejahatan transnasional merupakan salah satu dari tiga jenis kejahatan non konvensional yang meningkat pesat.
"Disamping kejahatan terhadap kekayaan negara dan kejahatan dengan implikasi kontinjensi yang mengganggu aspek-aspek keamanan, politik, sosial, ekonomi, serta meresahkan masyarakat yang terjadi secara mendadak dan sulit diprediksi," jelas Bamsoet.
Dosen tetap Pembaharuan Hukum Nasional serta Politik Hukum Nasional dan Kebijakan Publik pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Borobudur ini menerangkan, untuk menghadapi berbagi ancaman dan tantangan kebangsaan tersebut dibutuhkan personil TNI dan Polri yang profesional.
Sekaligus menjalankan soliditas TNI-Polri, tidak terlibat dalam politik praktis, dan tetap setia menjaga bangsa dan negara.
"Salah satu penyebab mengapa Indonesia sampai saat ini masih damai, tidak terjadi huru hara maupun konflik sosial lainnya, lantaran TNI dan Polri tidak ikut-ikutan dalam proses politik kekuasaan. TNI dan Polri tetap berada digarisnya. Setia kepada Indonesia, bukan setia kepada segelintir orang atau kelompok kepentingan,” pungkas Bamsoet. (jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: