Hahaha, Tertawa Mengenang Gerhana di Jaman Pak Harto
Kesalahpahaman itulah yang berupaya dicegah Lapan agar tidak sampai terulang. Karena itu, selain meneliti, tim di Parigi Moutong dipercaya memberikan sosialisasi kepada anak-anak sekolah. Kegiatan serupa dilakukan berbagai komunitas astronomi yang melakukan pengamatan di kawasan lain.
Tujuannya, memancing kemauan serta minat siswa untuk melakukan pengamatan ketika GMT. ’’Dan yang paling penting agar kejadian tahun 1983 tidak terulang kembali,’’ tegasnya.
Satu per satu sekolah di Parigi Moutong dimasuki Gunawan dan dua koleganya. Di setiap sekolah dia menggelar tanya jawab. Gunawan mengakui, masih banyak siswa yang belum sepenuhnya paham apa itu GMT.
Hal tersebut, kata dia, terbukti lewat berbagai pertanyaan yang mereka ajukan. Misalnya, apakah boleh melihat gerhana dan berapa tahun gerhana matahari total akan terulang.
Tapi, bagaimanapun, Gunawan tetap puas akan tingginya keingintahuan para siswa. Sebab, dari sana kelak mereka paham mengapa GMT merupakan peristiwa yang sangat layak diamati dan dipelajari.
BACA: MENGEJUTKAN! Dua Gerhana Matahari pada Tanggal yang Sama
BACA: Nikmatilah Pagi Ini, Jangan Tunggu Tujuh Tahun Lagi
Misalnya, terkait dengan korona atau lapisan terluar matahari. ’’Banyak yang menyebutkan bahwa lapisan itu lebih panas dari permukaan matahari yang panasnya mencapai 6.000 derajat Celsius. Rahasia itulah yang akan dikejar para peneliti gerhana,’’ ujarnya. (*/c5/ttg)