Hai Para Remaja Putri, Simak nih Penjelasan Dokter Frida soal Menstruasi
Direktur Kesehatan Keluarga Kemenkes Eni Gustina mengamini pentingnya manajemen kebersihan menstruasi.
Dia menuturkan, remaja tidak perlu malu karena menstruasi adalah proses biologis yang normal. Karena itu, tak menjadi masalah sering-sering berganti pembalut. Bahkan, anjuran WHO, frekuensi ganti pembalut sebaiknya dilakukan 3–6 kali sehari.
Namun, persoalan lainnya adalah ketidaksiapan sarana sanitasi di sekolah untuk memudahkan siswi berganti pembalut.
Padahal, untuk mengganti pembalut, diperlukan air bersih, sabun, dan tisu atau handuk. Hal itu diperburuk dengan tidak adanya tempat sampah untuk pembalut. ’’Secara fisik dan mental, ini bermasalah bagi perempuan,’’ ujarnya.
Melihat fakta tersebut, Eni meminta para guru dan pengelola sekolah lebih aktif membina siswa. Di antaranya, menyampaikan materi kebersihan menstruasi sebagai bagian dalam pelajaran kesehatan reproduksi.
’’Guru harus memberikan informasi tentang menstruasi kepada siswa supaya mereka dapat bersikap baik,’’ jelasnya.
Hal itu harus didukung orang tua, terutama ibu, untuk menjelaskan seputar menstruasi kepada anak sejak dini. Kalau bisa, bahkan sebelum dia mendapat haid pertamanya. (mia/c19/oki)
Pentingnya Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM)