Hancur Lebur akibat Perang, Warga pun Sebut Kutukan
Minggu, 18 Desember 2011 – 12:14 WIB
Selang tujuh tahun kemudian, sisa-sisa kehancuran itu masih terlihat jelas. Puing-puing sebuah gedung bertingkat yang roboh belum dibersihkan. Lokasi bangunan itu sangat dekat dengan jembatan tempat pekerja (tentara swasta atau bayaran) Blackwater digantung.
Di belakangnya, terdapat sebuah kawasan berlumpur dan bekas pasar yang telah rusak. Bekas-bekas lubang peluru terlihat di sekilingnya. Di pasar yang dalam bahasa Arab disebut souk itu, terdapat sebuah workshop milik seorang penjahit bernama Mohammed Weida.
"(Tentara) Amerika benar-benar telah menghancurkan Fallujah. Kehadiran mereka di sini adalah kutukan bagi kota kami," tutur pria 53 tahun itu sambil berdiri tepat di bawah lubang besar di langit-langit ruangan. "Kami dulu hidup tenang. Karena mereka (tentara Amerika), kondisi kami begitu menyedihkan saat ini," tambahnya.