Hanya Tambang dan Sawit Tahan Bom
Minggu, 19 Juli 2009 – 16:23 WIB
Dijelaskan, investor yang paling takut untuk masuk ke Indonesia lantaran ada bom di Marrioot dan Ritz Carlton adalah investor yang bergerak di industri manufactur. Bidang ini menduduki urutan kedua setelah investor yang bergerak di industri pariwisata. Alasannya, karena industri manufactur biasanya berlokasi di kota-kota besar. Sementara, investor yang biasanya menanamkan modalnya di daerah, seperti di bidang kelapa sawit dan pertambangan, tidak begitu terpengaruh. "Mereka sudah terbiasa bergerak di daerah-daerah sulit. Mereka anggap bom sebagai hal yang biasa," ujar Sofyan.
Dia menjelaskan, satu hal yang paling ditakuti calon investor adalah ketidakstabilan politik suatu negara. Khusus di Indonesia saat ini mereka masih menunggu arah kebijakan presiden terpilih dan dinamika politik yang ada. "Kalau ada bom, sudah tentu merpakan indikasi buruknya keamanan. Tapi sekali lagi, investor manufactur yang paling resah. Mereka sudah tentu masih wait and see. Berapa lama, kita tidak tahu, apakah enam bulan, setahun, atau dua tahun," ujarnya.