Hanya Tugu Cornelis Chastelein, Tak Nampak Kenduri Depokse Dag
…maka sekalian orang-orang di Depok jang satoe tijada dibedakan dari jang lain…(testament hal 38).
Dalam testament itu, Cornelis juga memberikan wejangan agar proses pembagian warisannya dilakukan secara adil dan bijaksana.
Dia juga mengingatkan para kaumnya agar menjaga keseimbangan alam dan tidak menjual tanah yang diberikannya.
Duka yang menyelimuti keluarga Chastelein seolah-olah datang beruntun.
Tak lama setelah kematiannya, putra Chastelein, Anthony, wafat pada 1715. Anthony belum sempat melaksanakan amanah ayahnya, merampungkan proses balik nama milik mendiang Cornelis Chastelein atas nama Kaoem Depok.
Surat wasiat berlaku sejak tanggal meninggalnya Cornelis, yakni 28 Juni 1714.
Maka oleh orang Depok setiap tanggal 28 Juni diperingati sebagai hari Chastelein.
Dalam perkembangannya berubah menjadi hari terbentuknya masyarakat Masehi yang sudah dibebaskan dari ikatan perbudakan.