Harapkan Peningkatan Remitansi TKI Dimanfaatkan untuk Sektor Produktif
jpnn.com - JAKARTA - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mencatat adanya kenaikan kiriman uang (remitansi) dari pekerja migran asal tanah air di mancanegara ke dalam negeri. Untuk tahun ini, hingga April lalu angka remitansi dari TKI ke Indonesia mencapai USD 3.119.459.642 atau sekitar Rp 40,5 triliun.
Menurut Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, angka itu mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya USD 2.633.637.627,71. Jadi ada kenaikan USD 485.822.014,29. “Kenaikannya sampai 15 persen,” kata Nusron di Jakarta, Senin (6/7).
Nusron menegaskan kenaikan itu sangat signifikan. Terlebih, dari kenaikan itu terungkap bahwa kiriman remitansi TKI formal lebih tinggi dibandingkan informal.
Khusus untuk remitansi per April 2015 yang mencapai USD 3,119 miliar, Nusron merincikan jumlah itu berasal dari TKI formal (USD 1,121 miliar),TKI informal (USD 1,037 miliar) dan TKI professional (USD 960,71 juta). Mantan anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR itu menegaskan, lonjakan remitansi TKI formal yang melampaui informal sudah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut.
Menurut Nusron, remitansi dari TKI formal yang melebihi informal itu juga sesuai harapan pemerintah. “Ini bukti upaya pemerintah mendorong TKI untuk bekerja di sektor formal,” tandasnya.
Nusron menambahkan, angka remitansi itu diyakini akan semakin melonjak seiring datangnya Ramadan dan Lebaran. Hanya saja, tidak semua remitansi terpantau. Sebab, ada TKI yang menggunakan layanan non-perbankan untuk mengirim uang.
Untuk itu, BNP2TKI juga terus mendorong para pekerja migran asal Indonesia di luar negeri untuk memanfaatkan layanan perbankan baik untuk menerima gaji ataupun mengirimkan uang. “Jadi data seluruh remitansi akan tercatat di Bank Indonesia dan pasti secara otomatis jumlah remitansi akan jauh lebih meningkat,” katanya.