Harga Avtur Berbeda, Pengamat Ekonomi Bilang Begini
Padahal, di dalam maskapai tersebut terdapat orang-orang kaya, termasuk mereka yang menjadi pemegang saham seperti Rusdi Kirana di Lion.
“Apakah mereka pantas ikut kecipratan subsidi, sementara subsidi untuk rakyat terus dihapus,?” tanya Drajad.
Di sisi lain, Drajad mempertanyakan Indonesia National Air Carriers Association (INACA), yang selalu menuding pihak lain terkait mahalnya harga tiket.
Dalam hal ini, kata dia, selalu saja avtur yang disalahkan. Padahal banyak sumber inefisiensi di internal maskapai sendiri.
“Lihat saja pengadaan pesawat mereka. Bandingkan biayanya dengan pengadaan pesawat di maskapai lain seperti Turkish, Emirates, Virgin atau AirAsia. Belum lagi inefisiensi dalam asuransi, pengadaan barang dan jasa, dan sebagainya,” imbuhnya.(chi/jpnn)