Harga TBS Anjlok, Darmadi: Selamatkan Nasib Para Petani Sawit
Darmadi menyarankan agar pemerintah segera membuat regulasi yang bisa mengatasi persoalan ini.
"Regulasi harus segera dibuat sebagai wujud keberpihakan pemerintah terhadap para petani kita, Pemerintah harus lindungi para petani sawit kita. Jangan sampai terkesan jika urusan dengan pengusaha semua diakomodir tetapi untuk wong cilik Pemerintah terlihat ogah-ogahan," tegasnya.
Diketahui, kata dia, pasca adanya larangan ekspor CPO beberapa waktu lalu harga TBS mulai jatuh.
"Jatuh karena pasokan berlimpah sementara pabrik penampung TBS petani sawit tidak berani ambil. Tidak berani ambil karena pembeli tidak ada. Pembeli kan mengalihkan permintaannya ke negara lain seperti China, India pasca adanya larangan kebijakan ekspor CPO," jelasnya.
Oleh karenanya, Darmadi kembali mendorong agar pemerintah segera ambil langkah taktis dan terukur menyiasati kondisi ini.
"Pemerintah perlu pikirkan pangsa pasar lain yang belum diambil negara lain. Pasokan yang berlimpah ini harus segera dicarikan pasarnya jangan sampai menumpuk dan busuk tanpa ada kejelasan. Kasihan para petani kita," lirih dia.
Darmadi menambahkan, jika berkaca pada data Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor minyak kelapa sawit terjun bebas hingga berada di level 87,72 persen.
"Prosentase itu terjadi imbas adanya kebijakan larangan ekspor dibarengi rendahnya permintaan dari negara-negara yang biasa menggunakan produk sawit dan turunannya itu dari kita. Sekali lagi saya kira pemerintah harus segera ambil langkah cepat dan terukur sikapi kondisi ini agar petani kita bangkit," tegasnya.