Harga Tes PCR Tetap Bikin Kantong Bolong, Jokowi Perlu Pertimbangkan Solusi Ini
Oleh karena itu, mantan ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah itu meminta Presiden Jokowi mengevaluasi kebijakan wajib PCR bagi penumpang pesawat.
Evaluasi itu diyakini akan bermanfaat untuk menaikkan jumlah penumpang maskapai penerbangan yang belakangan sempat terpuruk.
Kalaupun tes PCR tetap diberlakukan, kata Saleh, maka biayanya diharapkan dapat ditanggulangi pemerintah. Dengan begitu, kebijakan tersebut tidak memberatkan siapa pun.
"Tentu ini tidak mudah. Oleh karena itu perlu perhitungan yang cermat sehingga tidak membebani anggaran pemerintah," ujarnya.
Baca Juga: Di Gedung KPK, Wamenkes Sebut Harga PCR Rp 300 Ribu Bisa Direalisasikan
Alternatif lain, memperpanjang masa berlaku hasil tes PCR. Bila perlu, masa berlakunya bisa 7 x 24 jam.
"Meskipun ini tetap membebani para penumpang, tetapi tidak terlalu berat sebab hasil tes tersebut dapat dipergunakan untuk beberapa kali penerbangan," kata Saleh.
Opsi terakhir, kebijakan tes PCR diganti dengan tes antigen. Meski tingkat akurasinya lebih rendah dari PCR, tetapi biaya testingnya jauh lebih rendah. "Para penumpang diyakini masih bisa menjangkaunya," tandas Saleh Daulay. (fat/jpnn)